“Seolah-olah saya rakus jabatan. Serakah. Tapi biarkan saja [mereka berpendapat seperti itu].”
JAKARTA, jurnal9.com – Isu jabatan presiden tiga periode masih ramai dibahas di berbagai media belakangan ini. Presiden Joko Widodo yang merasa dirugikan dengan pemberitaan itu kembali menegaskan sikapnya di hadapan pemimpin redaksi media massa di Istana Negara pada Rabu (15/9/2021) sore.
“Jawaban saya sudah jelas. Ini jawaban yang sama seperti yang dulu. Saya menolak menjabat presiden hingga tiga periode,” tegas Presiden Jokowi.
Presiden tidak akan melarang kebebasan berpendapat masyarakat terkait wacana upaya amandemen UUD 1945 untuk jabatan presiden tiga periode.
Presiden mengatakan dirinya sangat menghormati kebebasan berpendapat masyarakat terkait hal itu. Ini bagian dari demokrasi.
“Biarkan saja [masyarakat berpendapat menginginkan jabatan presiden tiga periode]. Masak mau dilarang,” lanjut Presiden.
Jokowi sekali lagi menegaskan dirinya tidak ingin memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden untuk periode yang akan datang.
Menurut Presiden Jokowi, sudah banyak dari politisi, tokoh masyarakat yang menyatakan kalau dirinya akan memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden hingga tiga periode.
“Seolah-olah saya rakus jabatan. Serakah. Tapi biarkan saja [mereka berpendapat seperti itu].” ungkap presiden.
Wacana jabatan presiden tiga periode itu kabarnya sempat dibahas oleh sejumlah pimpinan parpol saat menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta beberapa waktu lalu.
Ada dari parpol pendukung pemerintah, dan ada parpol bukan pendukung pemerintah, seperti Partai Amanat Nasional (PAN), isunya sempat membahas soal amandemen konstitusi jabatan presiden tiga periode tersebut.
Namun mencuatnya isu tersebut sempat dibantah oleh sebagian pimpinan parpol seusai melakukan pertemuan dengan presiden. Kecuali Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan yang mengakui jika dalam pertemuan di Istana Negara itu sempat membahas soal amandemen UUD 1945 terkait jabatan presiden tiga periode.
ARIEF RAHMAN MEDIA
