Nora Alexandra
BALI, jurnal9.com – Nora Alexandra seorang model berdarah campuran Swiss-Indonesia ini mendapat ancaman pembunuhan lewat pesan Instagram. Orang yang mengirim pesan itu tak dikenalinya.
Berikut postingan model cantik kelahiran Jember, 12 November 1994 ini dengan menunjukkan akun si pengancam yang tak dikenalinya:
“Ini yang ancam bunuh gue (Nora Alexandra), nggak kenal, tiba-tiba DM (direct message), dan ancam bunuh-bunuh tanpa masalah yang jelas,” kata Nora Alexandra membagikan hasil tangkap layar bukti DM dari sang pengancam dengan akun @alqoffal.
“Awas lho sampe ketemu gue bunuh,” demikian isi pesan dari si pengancam dengan akun @alqoffal pada Nora Alexandra.
Nora justru tak merasa takut dengan ancaman itu. Model seksi ini malah menantang balik si pengancam yang tak dikenalnya tersebut.
“Bagus lah, lo mau bunuh gue, makin cepat lo dipenjara. Jangan asbun (asal bunyi) lo. Ancaman lo bakal gue tunggu,” tulis Nora lewat akun pribadinya.
Menurut Nora, si pengancam mencoba untuk menggertak dirinya dengan mengaku telah mengetahui lokasi rumahnya.
“Gih, datang. Jangan ngomong tok. Ini negara hukum, lo pikir dengan lo ancam di medsos, karena gue takut?,” kata Nora balas balik menantang si pengancam itu.
Nora menyampaikan dapat ancaman pembunuhan itu melalui postingan di InstaStory pribadinya, Jumat (28/4/2023).
Sebelumnya Nora juga mengaku pernah disumpahi mati oleh warganet saat dirinya akan menjalani operasi beberapa waktu lalu.
Dan ancaman pembunuhan ini bukan untuk pertama kalinya. Tapi pada tahun lalu juga pernah menerima ancaman serupa dari orang tak dikenal. “Gak tahu, Nggak jelas kenapa ada orang iseng ingin melakukan ancaman pembunuhan ke aku,” ungkap Nora.
Cuma pada waktu mendapat ancaman pembunuhan lewat Instagram yang pertama kalinya itu ia melaporkan ke pihak kepolisian. “Aku lapor ke Polda Bali dengan menunjukkan beberapa akun seseorang yang mengancam membunuhku,” ucap model bertubuh seksi ini.
Dan saat dirinya mendapat ancaman pembunuhan itu banyak warganet yang beri dukungan lewat Instagramnya.
“Kak Nora, akun yg dilaporkan jangan di publish dlu, nanti mereka buru buru hapus akun, langsung laporkan saja,” komen akun getr***.
Sebab banyak juga warganet yang mengatakan meski sudah dihapus, jejak digital tak akan pernah hilang.
“mau hapus seperti apa pun. Jejak digital akan selalu terekam. Data device yg di gunakan, isp atau provider tetap terdata. Just info semua data sekarang sudah terekam secara online. Semoga semua kita tetap bijak dalam menggunakan sosial media,” ungkap akun bara****.
RAFIKI ANUGERAHA M I ARIEF RAHMAN MEDIA