Jurnal9.com
Business Headline

Dalam RUPS 2023 ini Suparma Putuskan Tidak Membagikan Deviden

Hendro Luhur (kedua dari kiri) dan jajaran Direksi PT Suparma Tbk membicarakan inovasi produk baru usai menggelar RUPS, Kamis (8/6/2023).

SURABAYA, jurnal9.com – Direktur PT Suparma Tbk, Hendro Luhur menjelaskan bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2023 di Surabaya, perseroan memutuskan tidak membagikan deviden tunai kepada para pemegang sahamnya.

“Meskipun laba komprehensif perseroan tahun berjalan 2022 meningkat 4,8% dibandingkan laba komprehensif tahun 2021 yaitu mencapaiRp330,5 miliar,” ujarnya Kamis (8/6/2023).

Namun setelah dikurangi pembentukan dana cadangan wajib sebesar Rp20 miliar, lanjut Hendro, sisa laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp310,5 miliar itu digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Suparma dan investasi.

“Dan sebagian besar bertujuan untuk peningkatan kapasitas mesin de-inking serta investasi Steam Boiler yang lebih ramah lingkungan,” lanjut dia memaparkan.

Hendro juga menjelaskan bahwa total penjualan produk Suparma masih tetap leading, meskipun pasar lokal dan internasional mengalami goncangan.

“Penjualan bersih Suparma pada tahun lalu mencapai Rp 3.138,1 miliar atau mengalami pertumbuhan 12,3% dibandingkan penjualan bersih tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan bersih tersebut disebabkan naiknya harga jual rata-rata produk kertas Suparma pada tahun 2022 sebesar 13,1% dibandingkan harga jual tahun 2021. Sedangkan kuantitas penjualan produk kertas Suparma tahun 2022 mencapai 212,1 ribu MT,” papar dia.

Karena itu, lanjut dia, beban penjualan juga mengalami kenaikan. “Naiknya penjualan bersih Suparma yang melebihi kenaikan beban pokok penjualan itu menyebabkan marjin laba kotor tahun 2022 mengalami peningkatan menjadi 22,9% dari semula 21,1% pada tahun 2021 lalu.

Tercatat sepanjang tahun 2022, beban penjualan mengalami kenaikan sebesar 14,1% yang disebabkan oleh meningkatnya beban ekspor dan pengangkutan sebesar 11,3%.

Baca lagi  PT Suparma Tbk (SPMA) Tingkatkan Kinerja Penjualan Tahun 2024

Sedangkan beban umum dan administrasi mengalami penurunan sebesar 2,8% yang terutama disebabkan oleh menurunnya biaya penanganan Covid-19 sebesar 79,3% seiring dengan kasus Covid-19 yang semakin rendah di perseroan selama tahun 2022.

“Meskipun beban keuangan perseroan mengalami peningkatan sebesar 10,9% dari semula Rp33,1 miliar di tahun 2021 menjadi Rp36,7 miliar di tahun 2022, laba sebelum taksiran beban pajak, laba tahun berjalan dan laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik masing-masing menjadi sebesar Rp431,4 miliar, Rp336,1 miliar dan Rp330,8 miliar atau masing-masing meningkat 14,3%, 14,2% dan 4,8%,” kata Hendro memaparkan.

Disinggung rencana investasi tahun ini, Hendro menjelaskan pada 2023 Suparma berencana melakukan belanja modal dengan anggaran kurang lebih US$10 juta untuk pembelian Steam Boiler baru, yang lebih ramah lingkungan dibandingan mesin sejenis yang sudah dimiliki saat ini.

Nantinya Steam Boiler baru ini akan dapat meningkatkan kapasitas keluaran steam yang digunakan untuk proses pengeringan kertas, yaitu sebesar 16% dari semula 155 Ton/hari menjadi 180 Ton/hari.

“Steam Boiler baru nanti lebih ramah lingkungan karerna ditunjang dengan spesifikasi penggunaan bahan baku batu bara sebesar 25% atau sekitar 60% lebih rendah dibandingkan Steam Boiler Suparma yang sudah ada, serta sisanya memanfaatkan limbah sludge IPAL, limbah plastik dan limbah kayu untuk diubah menjadi energi panas,” tegasnya.

AMRULLAH

Related posts

Aturan Baru dalam UU Cipta Kerja, Pesangon Pekerja yang Kena PHK Lebih Kecil

adminJ9

Mengapa Harus Menerapkan Kurikulum Merdeka?

adminJ9

Rishi Sunak, PM Inggris Termuda, Keturunan India yang Nikah dengan Anak Konglomerat

adminJ9