Jurnal9.com
News

Bupati Bangkalan: Penyekatan di Suramadu, Bukan Diskriminasi kepada Warga Madura

Wali Kota Eri Cahyadi (kiri) dan Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron (kanan)

SURABAYA, jurnal9.com – Melonjaknya kasus covid di wilayah Bangkalan, Madura, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron turun memantau penyekatan di Suramadu sisi Surabaya, Rabu malam (16/6/2021).

Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Eri karena warga yang mau ke Bangkalan, Madura, sekarang juga sudah dilakukan tes swab antigen, sama seperti warga yang dari Madura ke Surabaya.

“Kalau ada yang bilang penyekatan di Suramadu ini isu diskriminasi terhadap warga Madura, saya sebagai Bupati Bangkalan menyatakan tidak ada diskriminasi. Sekali lagi, tidak ada diskriminasi kepada warga Madura,” tegasnya.

“Jadi, warga yang akan ke Surabaya akan dites swab semua di Suramadu sisi Bangkalan, dan warga yang akan ke Madura, akan dites swab di Surabaya, sehingga masyarakat yang datang ke Surabaya sudah dalam keadaan sehat dan warga yang ke Madura juga sehat. Artinya, di sini tidak ada yang namanya diskriminasi, karena semuanya sama,” kata Bupati Bangkalan ini.

Menurut Abdul Latif, penyekatan di Suramadu ini merupakann permintaan bantuan Pemkab Bangkalan kepada Pemkot Surabaya yang berdasarkan arahan dan seizin Gubernur Jawa Timur, Kapolda Jatim, dan Pangdam V Brawijaya.

Ia berharap dengan berbagai bantuan ini, covid-19 di Bangkalan bisa segera melandai. “Kami sampaikan terimakasih banyak atas bantuan dan perhatiannya kepada Kabupaten Bangkalan, mulai dari pemerintah pusat, Pemprov Jatim dan juga Pemkot Surabaya serta seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu Wali Kota Eri mengatakan bahwa antara Surabaya dan Bangkalan tidak bisa dipisahkan, karena untuk menangani covid-19 ini butuh kebersamaan. “Saya sadar kalau kondisi Bangkalan saat ini masuk zona merah, karena Surabaya sudah pernah mengalami zona merah itu. Sebagai saudara kita harus saling melengkapi dan membantu, sehingga nanti tenaga kesehatan kita perbantukan ke Bangkalan,” kata Wali Kota Eri.

Baca lagi  Dapat Ancaman Pembunuhan, Nora Alexandra: Bakal Gue Tunggu, lo Mau Bunuh Gue...

“Apalagi tenaga kesehatan di Bangkalan tidak sebanyak di Surabaya, Jadi, insyallah tenaga kesehatannya akan kita support,” ujarnya.

Sementara itu Sekjen Madura Asli (MADAS) Sulaiman Darwis menentang sejumlah tudingan miring tentang penyekatan di Suramadu disebut bentuk diskriminasi kepada warga Madura.

“Justru penyekatan ini untuk membantu warga Madura yang ada di Surabaya untuk antisipasi penyebaran Covid-19 dari Kabupaten Bangkalan. Jadi, buat warga Bangkalan, saya tegaskan bahwa penyekatan ini adalah bentuk kepedulian Pemkot Surabaya untuk warga Madura. Bukan berarti diskriminasi,” tegas Sulaiman Darwin yang ikut memantau penyekatan di Suramadu.

Sulaiman mengaku berani mengatakan seperti itu karena dia bersama teman-temannya dari Ormas MADAS, selalu hadir di penyekatan itu setiap hari dengan dipiket. Tujuannya untuk membantu jajaran Pemkot Surabaya dalam melakukan penyekatan dan tes.

“Sebab khawatir ada warga Madura yang emosi saat hendak dites. Kami akan hadapi dengan persuasif dengan Bahasa Madura,” ungkapnya.

Sulaiman mengaku sudah menelusuri selebaran pamflet yang berisi seruan aksi demo yang akan digelar di Pemkot Surabaya dan Polda Jatim. Menurutnya, pamflet itu dikoordinatori oleh Bob Hasan.

“MADAS  tidak tahu Bob Hasan itu dari komunitas atau ormas Madura apa. Saya takutnya ini hanya untuk kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok,” ujarnya.

RAFIKA ANUGERAHA M

Related posts

Paslon 01 dan 03 Ajukan Permohonan yang Bukan Menjadi Kewenangan MK

adminJ9

MUI akan Ganti Kepengurusan Baru Lewat Munas MUI pada November 2020

adminJ9

Kominfo: Bocornya Informasi NIK Presiden Bukan dari Sistem PeduliLindungi

adminJ9