Jurnal9.com
Business

MenkopUKM Tegaskan Ekonomi Nasional Tergantung pada Ekonomi Domestik

INDRAMAYU, jurnal9.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah krisis multidimensi Covid-19 saat ini akan bertumpu pada ekonomi domestik. Dia mendorong masyarakat berbelanja produk lokal khususnya UMKM sehingga terjadi perputaran ekonomi di sektor itu.

Daya beli masyarakat saat ini sangat terbatas, tetapi jika belanja domestik fokus di sektor UMKM, nilai transaksi perdagangan tidak lari ke luar UMKM.

“Penduduk Indonesia 260 juta jiwa, potensi pasar sangat besar. Kalau kesadaran masyarakat membeli produk UMKM kuat, kita masih bisa bertahan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19,” kata Menteri usai membuka Gelar Produk UMKM menyambut Haul ke-137 Habib Umar bin Toha bin Yahya, Kamis (10/9) di Indramayu, Jawa Barat.

Turut hadir Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik, Dirut LPDB-KUMKM Supomo dan Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Rinto Waluyo.

Menurutnya, investasi masih sulit mendorong pertumbuhan ekonomi, karena yang bisa diandalkan adalah ekonomi domestik. Sumber ekonomi domestik terbagi atas dua, yaitu belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat. Dari sisi pemerintah sudah mengeluarkan regulasi bahwa belanja pemerintah dan BUMN memprioritaskan produk UMKM dengan total nilai  anggaran Rp307 triliun.

“Sekarang tinggal masyarakat, beli  produk UMKM, produk tetangga, beli produk teman, sehingga game of trade berputar di sektor UMKM,” tegasnya sembari mengharapkan tumbuhnya rasa nasionalisme yang kuat di masyarakat untuk membeli produk UMKM.

MenkopUKM  juga mengapresiasi pelaksanaan gelar produk UMKM dalam peringatan haul ke-137 Habib Umar bin Toha bin Yahya yang dinilai sebagai salah satu cara mendukung kelangsungan UMKM. Kegiatan keagaaman bisa mendatangkan ribuan orang dan efektif menjadi tempat berlangsungnya gelar produk UMKM.

Baca lagi  Pencapaian 2023, Sekar Laut (SKLT) Mampu Pertahankan Kinerja Bisnisnya

Pemerintah sudah turun memberi berbagai program bantuan untuk menjaga  kelangsungan UMKM yang terpuruk akibat terjangan wabah Covid-19. Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah memberikan bantuan pembiayaan seperti subsidi kredit, keringanan pembayaran cicilan kredit, penghapusan pajak UMK, pembiayaan dengan bunga rendah hanya 3%, pembiayaan lewat KUR dan lain sebagainya. Pembiayaan KUR dialokasikan pemerintah sebesar Rp190 triliun baru terserap sekitar Rp61 triliun.

Untuk menjaga sisi demand, pemerintah juga membuat program Banpres Produktif untuk Pelaku Usaha Mikro yang unbankable sebesar Rp2,4 juta per orang dengan target sasaran 12 juta pelaku usaha mikro.

Ketahanan Nasional

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mengatakan masyarakat harus mencintai dan menggunakan produk UMKM dalam negeri dan tidak punya kefanatikan terhadap produk asing. Dia mengigatkan kuatnya ekonomi kerakyatan merupakan cermin dari ketahanan nasional.

Habib Luthfi menegaskan produksi UMKM harus menguntungkan bagi masyarakat sekitar dan ekonomi dalam negeri. Jangan mendahulukan membawa produk tersebut ke luar negeri dan memberi keuntungan bagi negara lain.

“Jangan dibawa produk UMKM itu ke luar negeri dan diberi label baru memiliki nilai, mestinya produk itu menguntungkan dalam negeri,” tegasnya.

Ekonomi kerakyatan sama halnya dengan pendidikan, sosial, keamanan bagian dari ketahanan nasional.

“Barang siapa menghidupkan UMKM, ekonomi kerakyatan dari yang paling kecil harus kita ambil dari yang besarnya adalah untuk ketahanan nasional. Itulah inti dari NKRI,” tegas Habib Luthfi.

MULIA GINTING

 

 

Related posts

LPS Imbau Investor Pemula, Jangan Gunakan Dana Utang untuk Memulai Investasi

adminJ9

Sinergi 3 Kementerian, Kadin akan Tingkatkan Peran UKM Suplai Kebutuhan Haji dan Umrah

adminJ9

DPR Sepakati Pagu Anggaran Kemenparekraf/ Baparekraf Naik untuk Th Anggaran 2021

adminJ9