GoTerka alias goreng teri kacang produk baru Cak Mono
JAKARTA, jurnal9.com – Sambal menjadi penikmat rasa atau selera makanan bagi para pecinta kuliner. Kemana pun para pecinta kuliner ini jalan-jalan mencari makanan saat akhir pekan, pasti yang ditanya dulu rasa sambalnya.
Darmono yang dikenal dengan panggilan Cak Mono menemukan rasa khas pada sambal yang diproduksinya. Sambal kemasan yang diberi merek ‘eSambelin’ setelah produk perdananya dipasarkan ternyata berhasil memikat para penikmat kuliner.
Setelah Cak Mono sukses dengan sambal kemasan ‘eSambelin’ , kini teus berinovasi dengan produk kuliner yang mengutamakan pada rasa khas sambalnya.
GoTerka alias goreng teri kacang produk baru Cak Mono
“Saya terus berinovasi dan melihat peluang produk kuliner yang ada,” kata Cak Mono yang memulai usahanya pada 2019 lalu.
Cak Mono mengeluarkan produk baru “GoTerKa’ alias Goreng Teri Kacang. Kalau produk sambal eSambelin dikenal dengan super pedasnya, maka Goreng Teri Kacang yang berlabel ‘GoTerka’ ini diracik dengan rasa khas gurih dan renyah.
Bagi Cak Mono dalam berinovasi membuat produk ‘GoTerKa’ ini akan menyasar pasar kaum ibu (perempuan) dan karyawan perkantoran. “Karena diproduksi dalam kemasan yang mudah ditaruh dalam tas untuk dibawa ke kantor untuk santap makan siang. Jadi lebih praktis untuk lauk sarapan atau makan siang di kantor,” ujarnya.
Soal kualitas dan rasa, Cak Mono mengatakan bahwa produk barunya ‘GoTerka’ ini tidak kalah kompetitif jika dibandingkan produk sejenis di pasaran. “GoTerKa itu perpaduan dari teri Medan yang terkenal karena kualitas super dan kacang tanah, serta irisan bawang putih dan cabai merah super,” papar Cak Mono.
Ada dua kemasan yang ditawarkan, yakni kemasan cup dengan berat 100 gram seharga Rp 30 ribu dan kemasan botol dengan berat 250 gram Rp 70 ribu.
“Saya mengolah sendiri bahan-bahan ‘GoTerKa’ dengan sangat higienis, bahkan tetap tanpa bahan pengawet,” kata Cak Mono yang buka outlet di Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Meskipun terbilang baru, namun respon positif sudah mulai terlihat dari para konsumen. “Sudah banyak yang memesan ‘GoTerka’. Dan saya tetap memakai pola marketing online via Facebook, Instragram, dan media sosial lainnya. Saya juga memanfaatkan grup Whaatsap (WA) dan jaringan dari teman-teman kantor”, jelas Cak Mono.
Hanya saja, Cak Mono mengakui, promosi dari mulut ke mulut yang melambungkan produk-produk eSambelin di pasar. “Banyak testimoni akan kualitas dan rasa produk eSambelin di medsos, yang membuat pangsa pasar kian meluas ke seluruh Indonesia,” kata Cak Mono.
Cak Mono mengaku akan terus mengembangkan produk sambel kemasan, yang saat ini sudah memiliki lima varian rasa. Yaitu, original, pete, cumi, tongkol, dan teri.
“Pokoknya, saya masih terus fokus sekitar varian sambel. Karena, Indonesia ini kaya akan varian sambel dan hampir setiap daerah mempunyai varian tersendiri. Yang jelas, eSambelin berusaha terus memanjakan lidah konsumen yang kangen dengan sambel rumahan dari daerah asal konsumen di seluruh Indonesia,” tutur Cak Mono.
MULIA GINTING I RAFIKI ANUGERAHA M