JAKARTA,jurnal9.com – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama menggelar seleksi calon imam masjid untuk Uni Emirat Arab (UEA). Proses seleksi tersebut mensyaratkan calon imam harus hafal Al-Qur’an dan asal Indonesia
Menteri Agama Fachrul Razi meninjau seleksi para calon imam itu di Jakarta. “Semenjak menjadi Menteri Agama, saya sudah dua kali ke Uni Emirat Arab, pengalaman shalat di masjid. Pertama, menjadi makmum sholat subuh yang imamnya orang Indonesia,” kata Menag, Senin (9/11).
“Dan kedua, saya mengundang imam yang ada di Dubai. Kesannya, saya sangat bangga orang Indonesia imamnya, dan makmumnya orang Arab,” cerita Menag dihadapan 205 penghafal Al-Qur’an (Hafiz) peserta seleksi calon imam yang akan bertugas di Uni Emirat Arab (UEA).
Menurut Menag, hubungan negara Indonesia dan UEA selama ini cukup baik. UEA merupakan contoh salah satu negara yang mengembangkan toleransi. “Kiranya, semua peserta nanti yang lulus ke UEA, bisa juga menjaga nilai-nilai ke-Indonesiaan yang kita miliki,” tambah Menag.
Menag juga bercerita, di negara UEA adalah sangat jarang ditemui orang berlama-lama berada di masjid, terkecuali pada waktu shalat berjemaah.
“Khasnya di sana, jarang orang berlama-lama di masjid, namun saat [waktu] shalat tiba baru ramai,” kata Menag.
RAFIKI ANUGERAHA M