JAKARTA, jurnal9.com – Turnamen catur (menurut kalender FIDE) dibatalkan atau ditunda sampai waktu yang belum ditentukan selama pandemi corona. Namun PB Percasi berinisiatif menggantinya dengan penyelenggaraan serial turnamen catur online sebanyak 15 seri dengan total hadiah sebesar Rp 75 juta.
“Tujuan PB Percasi, terutama agar atlet catur nasional jangan sampai berhenti latihan. Kita tidak boleh kalah dari pandemi Covid-19,” tutur Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto.
Pertandingan catur dalam sejarahnya, menurut Utut, memang pernah diselenggarakan tanpa harus saling berhadapan secara langsung. Ini terjadi pada event yang fenomenal, melalui sarana radio, yang mempertandingkan US vs USSR radio chess match 1945, yaitu dwitarung 10 papan, antara tim Amerika Serikat melawan tim Uni Soviet.
Pada zaman Industri 4.0 ini, lanjut dia, tentu tidak ada kesulitan untuk menyelenggarakan pertandingan catur secara online. Sejak pandemi Covid-19, PB Percasi sudah menyelenggarakan pertandingan catur online sebanyak lima kali (terakhir seri V diselenggarakan Minggu 14 Juni 2020). Seri VI akan dimainkan besok Minggu 21 Juni 2020 mulai pukul 14:00 di https://lichess.org/tournament/btiM1rDh.
“Waktu pikir yang digunakan adalah catur kilat 3 menit plus tambahan 2 detik setiap langkahnya. Untuk dapat mengikuti turnamen tersebut pertama-tama Anda harus bergabung lebih dulu ke Tim Percasi Catur Indonesia yang beralamat di https://lichess.org/team/percasi-catur-indonesia,”
Dari lima kali penyelenggaraan catur online, pesertanya membludak dan terus bertambah. Pada Seri 1 (16 Mei 2020) diikuti 574 peserta, dijuarai Sefrian Rizki Bintoro.
Pada Seri II (23 Mei 2020) diikuti 612 peserta, dijuarai RB Abdul Maafi. Pada Seri III (30 Mei 2020) diikuti 1.107 peserta, dijuarai IM Yoseph Taher. Seri IV (7 Juni 2020) diikuti 1.429 peserta dijuarai IM Gilbert Tarigan. Pada Seri V (14 Juni 2020) diikuti 1.391 peserta, dijuarai FM Agus Kurniawan.
“Tiga nama terakhir adalah para pecatur nasional berusia muda, yaitu 21 tahun, 17 tahun, dan 22 tahun. Catur online yang memakai waktu pikir pendek membutuhkan kecepatan berpikir yang tentu lebih menguntungkan pecatur muda usia,” jelas GM Utut Adianto.
Dalam pertandingan catur online yang tanpa wasit, lanjut dia, sangat membutuhkan kejujuran seorang atlet. Penggunaan bantuan engine computer, atau adanya pembisik di sebelah pemain dapat mengacaukan kemurnian hasil pertandingan.
“Karena itu dalam upaya meminimalisir kecurangan, PB Percasi juga tidak pernah lelah menghimbau agar sportivitas dijunjung tinggi. Turnamen online dibuat sebagai tempat latihan sekaligus sarana pembentukan karakter yang jujur, sportif dan menghargai keadlian,” paparnya.
MULIA GINTING