Jurnal9.com
Business

MenkopUKM Dorong Koperasi Simpan Pinjam Lakukan Spin-off Masuk Sektor Produksi

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki

SIKKA, jurnal9.com – Dalam upaya memperkuat perekonomian rakyat, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong koperasi simpan pinjam (KSP) melakukan spin off untuk masuk ke sektor produksi.

“Kami senang sekali menyaksikan gerakanKoperasi simpan pinjam masuk ke sektor produksi. Kami sedang mendorong koperasi-koperasi masuk ke sektor produksi,” tegas MenkopUKM Teten Masduki, usai melakukan penanaman perdana cabai dan tomat Koperasi Pintu Air Pertanian, di Maumere, Sikka, NTT, Kamis (20/5/2021).

Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi, Wakil Bupati Sikka Romanus Woga, dan Ketua Kopdit Pintu Air Yacobus Jano.

Teten mengatakan, saat ini koperasi simpan pinjam harus melakukan inovasi diversifikasi jenis usaha. Untuk itu, spin off masuk ke sektor produksi menjadi pilihan. Menurutnya, koperasi produksi dapat memenuhi kebutuhan anggota dengan membeli produk sendiri serta dapat menciptakan lapangan kerja.

“Sekarang harus masuk ke sektor produksi karena selain memenuhi kebutuhan anggota, tidak harus membeli produk dari luar dan dapat menikmati hasilnya, juga dapat menciptakan lapangan kerja,” katanya.

Ia mencontohkan, banyak koperasi-koperasi besar di Indonesia seperti Pintu Air, Obor Mas di Maumere NTT, dan Swasti Sari di Kupang telah memiliki tabungan yang sangat banyak dan over likuiditas. Bahkan, katanya, ada pembatasan simpanan. Untuk itu, KemenkopUKM mendorong koperasi itu untuk masuk ke sektor produksi.

“Kita masih banyak produksi pangan yang harus diimpor. Mulai dari garam, kedelai, jagung, beras. Jika bisa diperkuat koperasi masuk di sektor produksi, ini akan menjadi kekuatan ekonomi rakyat yg sangat kuat,” tegas MenkopUKM.

Sementara itu Wakil Bupati Sikka Romanus Woga menjelaskan, Kopdit Pintu Air mendukung pemerintah dengan melakukan spin off, dari sebelumnya hanya bergerak sebagai Koperasi Simpan Pinjam, dan kini melebarkan sayap ke Koperasi Sektor Produksi;  dengan membentuk swalayan dan bergerak di Sektor Pertanian.

Baca lagi  Kemenparekraf Fasilitasi Pendaftaran Sertifikasi Indikasi Geografis Kopi Arabika Banjarnegara

“Kita buktikan dengan spin off dari Koperasi Simpan Pinjam ke Sektor Produksi, Koperasi bisa tumbuh besar,” katanya.

Romanus Woga yang juga tokoh Koperasi di NTT ini menambahkan, Kopdit Pintu Air kini tengah mengembangkan swalayan dan pertanian dengan menanam cabai dan tomat.

Menurutnya, pertanian yang diterapkan adalah dengan memanfaatkan lahan kering dengan sentuhan teknologi yang dapat dikontrol melalui smartphone dan dikenal sebagai Smart Farming.

“Usaha seperti ini untuk kesejahteraan anggota. Memanfaatkan lahan yang sebelumnya tumbuh rumput menjadi lahan pertanian dengan sentuhan teknologi seperti yang dikembangkan di negara negara maju,” tambahnya.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Sri Mulyani: Dunia di Ambang Resesi, Butuh Tindakan Nyata Peran G20

adminJ9

Wamenlu: Pandemi Bunuh Manusia, Tapi Krisis Ekonomi Bunuh Kehidupan

adminJ9

KemenKopUKM Susun 6 Indikator Strategis Adaptasi dan Transformasi KUMKM

adminJ9

Leave a Comment