JAKARTA, jurnal9.com – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus ikut memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang belum menunjukan tanda-tanda berhenti. Lembaga itu memberikan bantuan 30.000 masker medis untuk tenaga kesehatan.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, bantuan disalurkan melalui enam Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah DKI Jakarta, sebagai wujud kepedulian LPDB-KUMKM terhadap lingkungan dan semangat gotong-royong saling membantu menghadapi pandemi Covid-19.
“Ini kepedulian LPDB kepada lingkungan. Jadi pagi hari ini kita menyerahkan masker sesuai standar kesehatan kebeberapa Puskesmas di lingkungan LPDB,” kata Supomo di kantor LPDB-KUMKM, Jakarta, Selasa (15/9).
Setiap Puskesmas mendapat bantuan 100 kotak masker. Supomo berharap bantuan masker medis dari LPDB-KUMKM ini dapat membantu dokter dan perawat di Puskesmas dalam menjalankan tugasnya melayani masyarakat. Apalagi, penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta masih terbilang tinggi.
Selain memberikan bantuan masker kepada Puskesmas, LPDB-KUMKM juga menggelar Rapid Test massal bagi seluruh karyawannya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan kerja.
“Alhamdulillah sampai dengan sekarang LPDB masih diberi kesehatan dan kenapa kita peduli terhadap rapid test seluruh karyawan. Karena memang kita melayani masyarakat. Jadi, jangan sampai yang melayani ini nggak sehat,” tambah Supomo.
Realisasi PEN Capai 67,8 Persen
Supomo mengungkapkan realisasi penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM kepada koperasi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasiobal (PEN) telah mencapai 67,83 persen atau sekitar Rp678 Miliar untuk 63 mitra koperasi yang menaungi 56.119 UMKM.
Dana tersebut disalurkan melalui pola konvensional sebanyak Rp410 miliar dengan jumlah sebanyak 30 koperasi dan untuk pola syariah senilai Rp268 M
miliar dengan jumlah mitra koperasi syariah sebanyak 33.
“Sudah mencapai sekitar 67,8% dari total Rp1 triliun yang diamanati Pemerintah. Sekitar 63 mitra koperasi, termasuk koperasi konvensional dan koperasi syariah,” ungkapnya.
Menurut Supomo, pada akhir September 2020 nanti, semua dana PEN akan selesai tersalurkan ke koperasi seluruh indonesia.
“Target Menteri (Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki) di bulan September. Insya Allah akhir September sudah habis. Karena ini lagi on progres semuanya. Insya allah akhir September bisa mencapai 100%,” katanya.
“Untuk penyaluran kita tidak membedakan wilayah. Kita juga sudah mengincar ke Indonesia paling ujung. Kita juga akan melakukan sosialisasi PEN minggu depan ke Papua dan Makassar, kemarin kita sudah ke NTB dan Bali,” tambah dia.
Hambatan dalam penyaluran dana PEN karena belum pulihnya maskapai penerbangan secara optimal, serta kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah.
“Kesulitan sebenarnya sekarang di beberapa daerah, sistem penerbangannya belum full. Kemudian beberapa daerah juga masih melakukan pembatasan-pembatasan. Meskipun sudah tidak total seperti dulu,” ujar Supomo.
MULIA GINTING