Jurnal9.com
Business

KemenkopUKM Dorong UMKM Tingkatkan Inovasi Teknologi Agar Masuk ke Rantai Pasok

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dalam kunjungannya ke Yayasan Dharma Bhakti Astra di Jakarta.

JAKARTA, jurnal9.com – Demi mewujudkan UMKM indonesia berdaya saing, unggul dan terhubung ke rantai pasok, Kementerian Koperasi dan UKM terus menjalin hubungan baik dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan sebagaimana amanat Presiden Joko Widodo, maka perlu ada peningkatan inovasi teknologi pada pelaku UMKM agar bisa masuk ke rantai pasok.

“Dalam UU Cipta Kerja, kita sudah buat ekosistemnya, pengusaha besar diwajibkan bermitra dengan UMKM, dan kita berikan juga stimulus untuk mereka,” kata Menteri Teten dalam kunjunganya ke Yayasan Dharma Bhakti Astra, Selasa (22/6/2021).

Dia mengemukakan sebagai contoh pelaku usaha mikro banyak yang bergerak di sektor pangan, mereka bersaing dengan industri pangan skala besar.

“Para pelaku usaha mikro ini jika harus bersaing dengan usaha skala industri akan kalah kualitasnya. Karena itu daya saing dan kapasitasnya harus kita perkuat dan kita hubungkan ke dalam rantai pasok, di sini saya lihat Astra jagonya,” kata Teten.

“Saya mengajak Astra dan YDBA bersama-sama membuat perencanaan,untuk memperkuat UMKM agar masuk kedalam rantai pasok, seperti ke otomotif, manufaktur, industri makanan dan furniture,” lanjutnya.

MenkopUKM juga mengajak YDBA untuk membantu meningkatkan transformasi digital UMKM.

“Saat ini baru sekitar 21%, atau sekitar 13,5 juta yang terhubung kedalam ekosistem digital. Pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM pada 2024. Saya kira berkolaborasi dengan Astra dan YDBA dapat mempercepat digitalisasi onboarding UMKM,” tegas Menteri.

Teten menambahkan untuk dapat mencapai target tersebut, tentunya Pemerintah tidak dapat melakukannya sendiri. Perlu ada koordinasi, kerja sama, dan sinergi dengan pihak berbagai pihak yang memiliki visi dan misi untuk membantu pengembangan UMKM di Indonesia.

Baca lagi  MenkopUKM: Berwirausaha Menjadi Pilihan Strategis bagi Kaum Milenial

“Kami mengapresiasi inisiatif yang telah dilaksanakan oleh Astra dan YDBA yang program-programnya di daerah telah berhasil mengidentifikasi produk-produk unggulan daerah,” ujar Menteri Teten.

Sementara itu Ketua Pengurus YDBA Sigit P. Kumala mengatakan pihaknya bersemangat untuk selalu berinovasi dan berkolaborasi dalam mengembangkan UMKM di tanah air.

“Kami terus menjalin hubungan baik untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Kementerian Koperasi dan UKM,” kata Sigit.

Sigit menegaskan, beberapa program kolaborasi yang saat ini sedang berjalan antara YDBA dengan KemenkopUKM adalah pengembangan 40 UMKM, pelaku industri logam dan bengkel roda empat di Banyumas, serta pengembangan lokalisasi produk cangkul merah putih di Klaten yang melibatkan 6 UMKM pande besi yang tergabung dalam Koperasi Industri dan Kerajinan Derap Laju Pande Besi dan Las (Kopinkra 18).

“Tentunya kolaborasi tersebut menjadi kebanggaan bagi kami dan menjadi manfaat yang sangat berarti bagi UMKM binaan kami,” ungkap Sigit.

Sigit menambahkan kolaborasi yang telah berjalan dengan KemenkopUKM menjadi awal bagi YDBA dan Astra untuk terus menjalin kolaborasi yang lebih bermanfaat untuk Koperasi maupun UMKM di Indonesia. Khususnya UMKM aktif binaan YDBA yang saat ini berjumlah lebih dari 2.000 UMKM.

“Diharapkan kedepan Program Pembinaan terbaru kami, Program Desa Sejahtera Astra (DSA) dapat menjadi program kolaborasi bersama antara KemenkopUKM, Astra dan YDBA kedepannya,” tuturnya.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

Bantuan Produktif Usaha Mikro Rp2,4 juta Mulai Dicairkan 17 Agustus 2020

adminJ9

Pertumbuhan Ekonomi China Bangkit Mengejutkan Pasca Covid Berakhir

adminJ9

MenkopUKM: Disabilitas Bukan Halangan untuk Menjadi Seorang Wirausaha

adminJ9