Kawasan wisata pantai Nusa Dua, Bali.
Menko Luhut menegaskan belum menerima kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga akhir 2020, karena masih terganjal Peraturan Menteri Hukum dan HAM.
JAKARTA, jurnal9.com – Indonesia memastikan belum akan membuka sektor pariwisata untuk wisatawan asing sampai akhir 2020, karena pemerintah akan lebih fokus untuk menjaring wisatawan domestik.
Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ini membuat kecewa para pengelola pariwisata di Bali. Karena Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Bali sebelumnya sudah memutuskan akan membuka sektor pariwisata untuk wisatawan asing pada 11 September 2020 mendatang.
Alasan Luhut menunda untuk memulai sektor pariwisata bagi wisatawan asing itu karena masih terganjal oleh Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 11/2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara.
“Masalah wisatawan asing, saya pikir sampai akhir tahun kita belum akan menerima. Biar kita konsolidasi dulu,” kata Luhut saat menyampaikan dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Kamis (13/8).
Dia menjelaskan bahwa pemerintah ingin mendorong kontribusi wisatawan domestik sampai 70 persen dari yang sekarang masih berkisar 50 persen. Fokus pada wisatawan domestik ini telah disampaikan Luhut kepada Presiden Joko Widodo mengingat ada sekitar 1 juta orang dengan dana umroh yang tak jadi dibelanjakan menyusul larangan ibadah di tanah suci oleh pemerintah Arab Saudi.
“Saya sudah lapor ke Presiden bahwa kita ini duitnya cukup banyak, karena tidak ada perjalanan umroh sekarang. Jumlahnya hampir 500.000 sampai 1 juta orang yang punya dana pergi umroh,” lanjutnya.
Kabar diundurnya pembukaan pariwisata Bali pada 11 September 2020 ini pun sempat disampaikan Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedi. Meski demikian, dia mengemukakan pelaku industri pariwisata sebenarnya siap menerapkan protokol kesehatan ketika sektor pariwisata dibuka.
“Saya dengar tidak jadi dibuka 11 September [untuk Bali]. Kemungkinan diundur sampai Desember. Tetapi tolong crosscheck kembali,” ujar Didien.
Didien memberi catatan bahwa diundurnya pembukaan destinasi wisata di Bali bagi wisatawan asing itu tak serta-merta bakal menarik minat berkunjung. Sebab menurutnya, kondisi di beberapa negara yang masih banyak melarang warganya bepergian jauh, sangat mempengaruhi pergerakan, terkait penanganan Covid-19 di tanah air yang masih banyak daerah zona merah.
Ant I RAFIKI ANUGERAHA M