Jurnal9.com
Business Headline

BPS Catat Ekonomi Kuartal IV Anjlok 2,19 Persen, Berarti Indonesia Masih Resesi

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto

JAKARTA, jurnal9.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal IV/2020 mencatat minus 2,19 persen (year on year/yoy).

Jika melihat laporan BPS ini, berarti perekonomian Indonesia masih berada dalam fase resesi, karena secara kuartalan, ekonomi tumbuh sebesar minus 0,42 persen.

“Pertumbuhan triwulan keempat memang masih mengalami kontraksi 2,19 persen, tetapi jika dibandingkan kuartal sebelumnya, pertumbuhan ini menunjukkan perbaikan,” ujarnya dalam press conference secara virtual pada Jumat (5/2/2021).

Dia mengatakan ada perbaikan meski belum sesuai harapan. Karena itu perlu melakukan evaluasi.

Sebab jika dibandingkan kuartal III/2020, menurut Suharyanto, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut membaik. Seperti diketahui, pada kuartal III lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni mencapai 3,49 persen.

Struktur PDB Indonesia pada kuartal IV/2020 tidak berubah. Ada lima sektor yang memberikan kontribusi, yaitu manufaktur, perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertanian.

Dari sisi produksi, Suhariyanto mengatakan Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 13,42 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, BPS mencatat Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 7,21 persen. Sedangkan  Impor Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang terkontraksi sebesar 13,52 persen.

AREIF RAHMAN MEDIA

 

 

Baca lagi  Indeks Demokrasi 2020: Indonesia Masih Dikategorikan Negara ‘Demokrasi Cacat’

Related posts

Awas! Mie Sedaap Rasa Korean Spicy Chicken Mengandung Pestisida

adminJ9

MenkopUKM: Koperasi Harus Mengubah Mindset dan Tata Kelola di Era Digital

adminJ9

MK Sebut Aturan Parliamentary Threshold 4 Persen Mereduksi Hak Rakyat Sebagai Pemilih

adminJ9