Jurnal9.com
Business

KemenkopUKM Gelar Pelatihan e-Commerce Bagi Binaan ICCN Jabar

BANDUNG, jurnal9.com – Pandemi Covid-19 di Indonesia berdampak pada seluruh sendi kehidupan masyarakat, tak terkecuali bagi sektor Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM).

Sehingga program percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pun diluncurkan pemerintah. Mulai dari subsidi bunga, restrukturisasi kredit, dan penundaan pembayaran kredit 6 bulan dan 12 bulan, serta program Bantuan Presiden.

“Karena itu di tengah pandemi Kementerian Koperasi dan UKM terus menggelar berbagai pelatihan meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM KUMKM,” kata Asisten Deputi Pengembangan Peran Serta Masyarakat Kementerian Koperasi dan UKM, Nasrun Siagian, pada pembukaan Pelatihan Vocational Berbasis e-Commerce di Serela Cihampelas Hotel, Kota Bandung, Sabtu (26/9).

Pelatihan di Provinsi Jawa Barat diikuti pesertal dari  pelaku KUKM yang merupakan binaan Indonesian Creative Cities Network (ICCN) Wilayah Jawa Barat yang sudah dikurasi dan mendapat rekomendasi dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung.

“Tujuannya untuk meningkatkan jumlah pelaku UMKM yang masuk dalam ekosistem digital marketing untuk mencapai sasaran dalam mengembangkan perdagangan secara elektronik,” papar Nasrun.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini juga untuk menggerakkan roda perekonomian, percepatan pemulihan ekonomi pada tatanan kehidupan budaya baru (New Normal).

Dalam pelatihan ini, KemenkopUKM membangun komunikasi dan berkoordinasi dengan Dinas yang membidangi Koperasi dan UMKM, serta Gugus Tugas Covid-19.

Nasrun menjelaskan, selama masa pelonggaran PSBB, pihaknya banyak melakukan pelatihan model virtual seperti e-Learning. “Pada masa Covid-19 sudah ada yang mengikuti pelatihan berbasis e-Learn yang pendaftarannya melalui aplikasi website edukukm.id,” ujar Nasrun.

Pelatihan e-Learn tersebut terbuka luas untuk umum dan gratis. “Dan di edukukm.id tersedia modul-modul dan tutorial berbagai jenis pelatihan.”

Tidak ketinggalan pelatihan vokasional, seperti pelatihan pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga Medis (baju Hazmat), pelatihan pembuatan Hand Sanitizer, pembuatan pengolahan Nugget dan Abon dari ikan Iele. Juga pelatihan Sablon Printing Kaus dan Mug Keramik, pelatihan bidang pengemasan produk olahan makanan, pengolahan makanan berbahan baku ketan.

Baca lagi  KemenkopUKM Tindak Lanjuti Temuan BPK Terkait BPUM yang Tak Sesuai Kriteria

“Ada juga pelatihan pemasaran produk KUMKM di Katalog LKPP dan Katalog BUMN, dan Pelatihan Pembuatan Sabun Susu dan Sereh,” ungkap Nasrun.

Laporan Call Center

Berdasarkan laporan yang diterima Kementerian Koperasi dan UKM melalui Call Center, permasalahan utama yang dirasakan UMKM adalah penjualan menurun hingga 22,5%, distribusi dan operasional terhambat, hingga akses keuangan dan permodalan.

Melihat kondisi tersebut, Nasrun menjabarkan bahwa, KemenkopUKM melakukan upaya digitalisasi UMKM. Karena UMKM yang adaptif adalah UMKM yang mampu beradaptasi dan bertranformasi dengan memanfaatkan platform dan marketplace yang sudah ada.

“Bahkan, UMKM yang memanfaatkan media sosial, seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, Instagram) relatif survival,” tukas Nasrun. Menurut survei McKinsey & Company, menunjukkan terjadi perubahan pola belanja bahwa 40% responden membeli barang melalui e-commerce pada masa pandemi ini.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung Atet Dedi Handiman mengatakan UMKM yang telah menerapkan teknologi digital menunjukan pertumbuhan usaha lebih cepat dibanding yang belum memberlakukannya.

“Terlebih pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini pelaku UMKM sangat merasakan dampaknya. Sehingga, mau tidak mau, para pelaku UMKM harus masuk dalam ekosistem digital marketing,” kata Atet.

Teknologi digital membuat semua proses berjualan dan belanja menjadi lebih mudah. Salah satu aktivitas buy and sell yang banyak diminati saat ini adalah e-Commerce.

“Meskipun familiar ternyata masih banyak pelaku UMKM yang belum mengenal e-Commerce,” kata Atet.

Dia berharap pelatihan dapat membantu pelaku UMKM untuk mengenal lebih detail mengenai pemasaran digital atau online

MULIA GINTING

Related posts

CORE: Meski Ada PPKM, Ekonomi Indonesia 2021 Masih Bisa Tumbuh 3 Persen

adminJ9

Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Transformasi Koperasi ke Ekonomi Digital

adminJ9

Kebijakan Perdagangan AS di Bawah Trump: Terapkan Tarif Tinggi, Pengaruhnya pada Ekonomi Global

adminJ9