Seusai acara pemberian Bintang Mahaputera Nararya, Presiden Joko Widodo melakukan dialog dengan Fahri Hamzah dan Fadli Zon di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/8)
Pemberian Bintang Mahaputera Nararya ini oleh banyak kalangan masyarakat dinilai cukup mengejutkan, mengingat kedua politikus tersebut sering melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Jokowi.
JAKARTA, jurnal9.com – Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon mendapatkan Bintang Mahaputera Nararya dari pemerintah yang diberikan Presiden Joko Widodo bersama dengan delapan kelompok penerima bintang tanda jasa lainnya dalam rangka HUT ke-75 RI di Istana Negara Jakarta, Kamis (13/8).
Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemberian tanda jasa kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang keduanya sering melontarkan kritik tajam pada pemerintah, ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.
“Ada pertanyaan mengenai Pak Fahri Hamzah kemudian Pak Fadli Zon yang berlawanan dalam politik, bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara. Ini lah yang namanya negara demokrasi. Saya berkawan baik dengan pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan pak Fadli Zon, ini lah Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Sementara itu seusai Fahri Hamzah mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Nararya, politisi yang kini mendirikan Partai Gelora ini mengungkapkan bahwa saatnya kini memelihara persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Sebagai negara demokrasi, kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan, apalagi situasinya sekarang kan lagi covid-19 dan sebagainya, jadi saya kira itu lah momennya sekarang bagi kita semua untuk mempersatukan bangsa kita,” kata Fahri di Istana Negara Jakarta.
“Ya saya sering bilang Pak Presiden dalam sistem kita adalah kepala pemerintahan, tapi juga kepala negara. Pada momen 17-an seperti ini Presiden sebagai kepala negara tentu lebih menonjol menjaga persatuan kita, menjaga simbol-simbol negara kita,” kata Fahri.
Sedangkan Fadli Zon yang kini masih menjadi anggota DPR RI menyatakan tanda penghargaan dari negara ini merupakan penghargaan kepada rakyat Indonesia.
“Karena kita sama-sama menjaga demokrasi, dari kepala negara, dari presiden.
Tadi apa yang disampaikan merupakan tradisi yang kita mempunyai tujuan yang sama, sama-sama merawat dan menjaga Indonesia,” kata Fadli.
Menurut Fadli, dirinya dan Fahri Hamzah mewakili pimpinan lembaga tinggi negara, yaitu DPR yang mewakili rakyat.
“Tentu penghargaan ini sebetulnya adalah penghargaan untuk rakyat dan lembaga perwakilan rakyat, artinya juga untuk demokrasi kita. Jadi kami ucapkan terima kasih atas pengakuan terhadap demokrasi kita,” tegas Fadli.
Pemberian ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 51, 52, 53/TK Tahun 2020 tanggal 22 Juni 2020 dan Keppres Nomor 79, 80, 81 TK Tahun 2020 tanggal 12 Agustus 2020.
Selain penghargaan ini diberikan kepada Fahri Hamzah dan Fadli Zon adalah pimpinan DPR 2014-2019, juga mantan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) serta 22 tenaga medis yang gugur saat menangani virus Corona (covid-19) diberikan bintang jasa.
Penerima tanda jasa Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, dan Bintang Penegak Demokrasi adalah sebagai berikut:
1. Ahwil Luhtan, Komjen Purn Kalakhar mewakili 1 orang lainnya, dianugerahi Tanda Jasa Medali Kepeloporan
2. H Oesman Sapta Odang, Ketua DPR RI Tahun 2017-2019, dianugerahi Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama
3. M Hatta Ali, Ketua MA Tahun 2012-2020, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama
4. Mahyudin, Wakil Ketua MPR RI 2014-2019, mewakili 6 orang lainnya dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya
5. Amzulian Rifai, Ketua Ombudsman RI Tahun 2016-2021, mewakili 8 orang lainnya, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama
6. Jimly Asshiddiqie, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) Tahun 2012-2017 dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Penegak Demokrasi Utama
7. Almarhum Bartolomeus Bayu Satrio, mewakili 9 orang lainnya, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama
8. Almarhumah Mulatsi Widji Astuti, Letkol Laut Purn, mewakili 21 orang lainnya dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Nararya.
Ant I ARIEF RAHMAN MEDIA