Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
JAKARTA, jurnal9.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan indikator yang tunjukkan sinyal pemulihan ekonomi Indonesia telah berjalan dengan baik seiring kinerja pemerintah yang juga berhasil menekan jumlah kematian akibat covid-19.
Indonesia termasuk negara yang dapat menekan jumlah kematian seiring dengan kinerja ekonomi yang relatif lebih baik, sehingga menunjukkan keberhasilan upaya pemerintah dalam menangani pandemi.
Klaim itu, menurut Airlangga, berdasarkan data dari https://ourworldindata.org/covid-health-economy, mengenai perbandingan antara kinerja ekonomi dengan jumlah kematian covid-19 per 1 juta penduduk berbagai negara, Indonesia masuk kategori cukup baik dibandingkan negara-negara lain.
“Dari data itu, terlihat bahwa penanganan di Indonesia ini jika dibandingkan dengan berbagai negara lain relatif berada dalam posisi yang cukup baik. Misalnya jika dibandingkan dengan Jerman, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Belanda,” ujar Menko Perekonomian dikutip dari siaran persnya, Jumat (18/9) malam.
Selain itu dia mengatakan pemerintah percaya bahwa dengan optimalisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional, aktivitas ekonomi tanah air akan terus membaik. Salah satu indikatornya adalah surplus neraca perdagangan pada Agustus 2020 sebesar US$2,3 miliar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus perdagangan terjadi dalam 4 bulan berturut-turut. Selain itu, secara tahun berjalan, neraca perdagangan mulai dari Januari-Agustus 2020 mencatatkan surplus sebesar US$11,05 miliar.
“Ekspor pertanian sepanjang Januari-Agustus 2020 tumbuh 8,59 persen (ytd), terutama ekspor buah-buahan. Jadi hortikultura sudah menjadi bagian dari ekspor kita,” ujarnya.
Selain itu, sejumlah indikator pun mulai memperlihatkan sinyal positif dari perbaikan aktivitas ekonomi, seperti Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur, Indeks Keyakinan Konsumen, Penjualan Ritel, Penjualan Kendaraan Bermotor, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) Investasi, dan Inflasi Inti.
“Kita perlu melihat optimisme dan tren. PMI Manufaktur kita pada saat melakukan PSBB turun drastis ke 27,5. Namun, saat beberapa kegiatan di masyarakat sudah mulai berjalan, PMI kita sudah mulai naik ke angka 50,8. Itu di atas rata-rata, standar PMI adalah 50,” tegas Menko Airlangga.
ARIEF RAHMAN MEDIA