JAKARTA, jurnal9 com – Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian BUMN berkolaborasi membantu pemulihan dan mengembangkan Koperasi dan UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Kesepakatan ditandatangani Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri BUMN Erick Thohir, di Jakarta, Jumat (14/8).
“Penandatanganan kolaborasi ini terkait pengembangan dan pembinaan koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Menurut MenkopUKM, ruang lingkup kesepakatan ini meliputi pendampingan dan pengembangan SDM, penyediaan bahan baku, logistik, pemasaran melalui digital platform, dalam hal pengembangan dan pembinaan KUMKM.
“Penandatanganan kesepakatan ini diharapkan menjadi payung hukum, yang mendorong perusahaan BUMN turut mendukung pengembangan dan pembinaan KUMKM di Indonesia, baik dalam pendampingan, penyediaan bahan baku, logistik, penyerapan produk KUMKM dan pemasaran melalui platform digital,” papar Teten.
Teten berharap perusahaan BUMN dapat menjadi off taker dan menampung produk-produk koperasi, petani, nelayan, UKM produsen, maupun kelompok tani dan Gapoktan.
“Misalnya di sini, ada Perinus yang akan berkolaborasi dengan BGR Logistics dan LPDB KUMKM untuk menyerap produk dari hulu, dan dipasarkan di warung-warung,” tukas Teten.
Dengan gerakan Belanja di Warung Tetangga yang melibatkan 3,5 juta warung, Teten berharap hal itu bisa memperkuat jaringan distribusi nasional.
Teten Masuki menyampaikan apresiasi kepada Kementerian BUMN atas dukungan dan kerjasama yang telah terjalin dengan KemenkopUKM.
“Semoga kolaborasi ini dapat berjalan sesuai harapan kita bersama, dan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat luas, khususnya pelaku KUMKM agar bangkit dan memulihkan perekonomian nasional,” ujarnya.
Berpihak pada KUMKM
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan keberpihakan terhadap Koperasi dan UMKM wajib dilakukan. Sumber daya yang dimiliki BUMN tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dapat dioptimalkan dalam upaya pengembangan UMKM, termasuk koperasi.
“Saya berharap, dengan sinergi tersebut pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 bisa segera bangkit,” tandas Erick.
Kerjasama yang sudah dilakukan antara Bank BRI, PNM, dan Pegadaian dalam membangun program Satu Data. “Selama inu banyak yang mempertanyakan terkait data UMKM. Kerjasama itu mengkongritkan ketersediaan data KUMKM yang akurat,” ujar Erick.
Tahun depan, akan ada sinergi antara Smesco Indonesia dengan Sarinah. Smesco akan berperan sebagai coaching dan lab, sedangkan Sarinah menjadi pusat trading produk UMKM.
Erick menyebutkan program Pasar Digital (PaDI) UMKM sebagai bentuk riil dari kerjasama antara dua kementerian. Melalui program ini, sektor UMKM mendapatkan kesempatan untuk memaksimalkan peluang dari capex (capital expenditure/belanja modal) dari perusahaan-perusahaan BUMN.
Dengan peluang tersebut, maka pangsa pasar UMKM akan lebih banyak ditangkap BUMN. Sebagai tahap awal akan diikutsertakan sembilan BUMN terlibat dalam program tersebut.
“Selanjutnya, tahun depan, akan menjadi 30 BUMN dan setelah Juni 2021 diharapkan seluruh BUMN terlibat,” kata Erick.
Sudah keluar Peraturan Menteri BUMN yang menyebutkan tender senilai Rp250 juta hingga Rp14 miliar tidak boleh diikuti BUMN. “Tapi kita dorong UMKM ikut tender. Ini kita lakukan bertahap agar UMKM bisa terdorong tumbuh besar,” tegas Erick.
MULIA GINTING