Jurnal9.com
HeadlineNews

Aksi Mahasiswa ‘Indonesia Gelap’ Direspon Luhut dengan Kritik yang Pedas

Aksi mahasiswa ‘Indonesia Gelap’ yang digelar di berbagai daerah

JAKARTA, jurnal9.com – Koalisi Masyarakat Sipil bersama mahasiswa aliansi BEM seluruh Indonesia (SI), melakukan aksi unjuk rasa “Indonesia Gelap” di berbagai kota, dengan menolak kebijakan pemerintah yang dianggap semakin jauh dari prinsip keadilan sosial, demokrasi dan kesejahteraan rakyat.

“Aksi Indonesia Gelap ini melakukan tuntutan agar Prabowo mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran. Ini harus dicabut karena merugikan masyarakat,” kata Herianto, Koordinator Pusat BEM SI di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Terkait efisiensi anggaran itu, lanjut dia, Koalisi Masyrakat Sipil dan mahasiswa menolak kebijakan pemotongan anggaran untuk pendidikan, menolak revisi Undang-Undang (UU) Kejaksaan, UU Polri, dan UU TNI.

“Kita juga menolak mobilisasi dosen sebagai tenaga kerja murah demi industri pro imperialis dan pro feodal,” ujarnya.

Sejumlah pengunjuk rasa itu dalam orasinya juga meminta pemerintahan Prabowo agar menghentikan pelibatan aparat bersenjata dalam ruang sipil, serta menolak militerisasi melalui pembangunan Kodam Baru, peningkatan anggaran militer, kepolisian, dan menolak dwifungsi TNI.

“Lewat aksi ini kami meminta agar revisi UU Polri dan UU TNI ini tidak disahkan. Karena UU tersebut berbahaya. Dan dianggap menyimpang dari prinsip persamaan di hadapan hukum,” kata Herianto.

Di berbagai media sosial, tagar aksi Indonesia Gelap ini mencapai 43,8 ribu postingan di platform X.

Gerakan ini menjadi sorotan publik karena mengusung simbol Garuda dengan latar berwarna hitam. “Apa ini maksudnya? Ini mencerminkan keprihatinan masyarakat terhadap kondisi bangsa yang semakin jauh dari cita-cita kemakmuran,” ujarnya.

“Buktinya masyarakat melihat lapangan kerja di Indonesia yang semakin sulit. Ini yang menjadi keprihatinan kita semua,” ia menegaskan.

Baca lagi  Risma Mestinya Komunikasi Dulu dengan DPR, Bukan Jadi Pahlawan Sendiri

Namun aksi Indonesia Gelap yang digelar sejumlah mahasiswa dan Koalisi Masyarakat Sipil ini direspon Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan dengan kritik yang pedas.

“Kalau ada yang bilang Indonesia Gelap, yang gelap itu kau, bukan Indonesia. Kita jangan terus mengklaim sana-sini. Cuma bisa ngomong,” ungkapnya dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Luhut mengatakan bahwa kondisi Indonesia masih cukup baik, meski saat ini sedang menghadapi berbagai masalah. “Tapi bukan Indonesia saja yang menghadapi masalah, negara lain pun menghadapi masalah ekonomi, termasuk kurangnya lapangan kerja,” tegasnya.

“Ada orang yang bilang Indonesia kurang lapangan kerja. Bukan Indonesia saja, di Amerika Serikat pun sama sekarang menghadapi banyak masalah. Tapi pemerintah Indonesia tidak tinggal diam, sekarang memberdayakan 300 anak muda yang bekerja di Perum Peruri untuk mengelola GovTech,” kata Luhut menjelaskan.

Ketua DEN itu mengaku Indonesia justru beruntung, dengan jumlah penduduknya 282 juta jiwa sekarang ini, berarti memiliki pangsa pasar yang sangat besar.

“Kita sebagai orang Indonesia harus merasa bangga, bahwa we are doing right, we are doing so good so far,” cetusnya.

GEMAYUDHA M  I  ARIEF RAHMAN MEDIA      

Related posts

Menteri Agama Usul Tambah Anggaran Rp 2,6 triliun untuk Pesantren

adminJ9

Menag: Masjid Pilar Utama NKRI, Punya Peran Sosial

adminJ9

2024, Integra Indocabinet (WOOD) Bidik Pertumbuhan Penjualan 15 Persen

adminJ9

Leave a Comment