Relawan yang mendapatkan vaksin covid-19 dalam uji kilinis
BANDUNG, jurnal9.com – Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil mengatakan vaksin Sinovac dari China yang sedang diuji klinis tahap tiga di Bandung, Jawa Barat sudah berkali-kali dicek aspek keamanannya.
“Lulus uji klinis fase tiga. Vaksin ini bisa dipakai, dilanjutkan dengan post marketing surveillance. Jadi vaksin yang boleh digunakan sudah berkali-kali di cek keamanannya,” kata Kusnandi Rusmil mengutip Antara, Rabu (28/10).
Ketua Tim peneliti Uji Klinis Vaksin ini menjelaskan bahwa dalam uji klinis vaksin covid-19 ada beberapa tahapan, seperti preklinik dan uji klinis.
Dalam praklinis, ungkapKusnandi, calon vaksin diuji secara fisika dan kimia pada tumbuh-tumbuhan dengan sangat ketat. Kemudian, dilanjutkan uji klinis pada tikus dan monyet dengan pemberian berbagai cara dan dosis.
“Bila aman, maka dilanjutkan pada manusia. Pada manusia ada empat tahapan untuk melihat keamanan, imunogenisitas dan efikasinya,” jelasnya.
Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil.
Sementara itu, Manajer Integrasi Proyek Riset dan Pengembangan Bio Farma Neni Nurainy mengatakan akan terus melakukan pemantauan terhadap efek samping atau kejadian ikutan pasca pemberian vaksin covid-19.
“Tidak ada satu obat pun yang sempurna, sehingga pasti ada efek samping. Kita dalam uji klinis (vaksin covid-19) akan memonitoring kejadian ikutan pasca imunisasi,” ujarnya.
Neni mengatakan, apapun kejadian setelah vaksinasi, ada formulir yang harus diisi para relawan. Data tersebut dikumpulkan dan akan dianalisis.
“Jadi setelah 48 jam setelah vaksinasi akan dilihat reaksi lokal dan sistemnya kemudian selama 6 bulan tetap dipantau,” tutur Manajer Integrasi Proyek Riset dan Pengembangan Bio Farma ini.
Vaksin covid-19 Sinovac yang berasal dari China, kata Neni, harus berdasarkan penelitian terhadap fase 1, fase 2 dan beberapa laporan dari fase 3, ditemukan gejala umum yang muncul seperti rasa sakit di tempat injeksi, dan ada juga yang merasakan gejala demam dan pusing, tapi sangat sedikit jumlahnya untuk keluhan ini.
ARIEF RAHMAN MEDIA