Jurnal9.com
Business

Siantar Top Siapkan Capex Rp350 Miliar untuk Tingkatkan Kapasitas Produksi

SURABAYA, jurnal9.com – PT Siantar Top Tbk (STTP) pada 2022 nanti akan menyiapkan belanja modal (capex) Rp 350 miliar untuk digunakan meningkatkan kapasitas produksi dalam menghadapi kebutuhan pasar ke depan.

“Meski kini kondisi pandemi covid-19, kami yakin tahun 2022 kondisinya akan lebih baik. Karena itu utilisasi mesin produksi yang kini mencapai 80 persen harus ditingkatkan guna mengantisipasi pertumbuhan market,” ujar Agus Suhartanto, Direktur Utama PT Siantar Top Tbk, dalam paparan publik di Surabaya, Rabu (29/12/2021).

Belanja modal tersebut, menurut Agus, selain untuk perluasan pabrik yang menelan dana Rp 100 miliar, juga digunakan untuk investasi project senilai Rp 175 miliar, dan anak usaha sebesar Rp 75 miliar.

“Dengan investasi baru ini kami harapkan tahun depan ada tambahan kapasitas produksi 20 persen. Kami masih optimis pada 2022 nanti market akan tumbuh double digit,” ujarnya optimis.

Sementara itu Direktur Siantar Top, Suwanto menambahkan untuk memperkuat pasar, perseroan juga menyiapkan rencana merilis 5 produk baru, serta akan memperkuat jalur distribusi terutama di Indonesia Timur.

“Tahun depan kami akan semakin konsentrasi dengan pasar di Indonesia Timur supaya merata, karena masih ada beberapa daerah di sana yang belum terjangkau produk kami,” ujarnya.

Meskipun masih dalam kondisi pandemi, lanjut Suwanto, perseroan masih akan tetap fokus menggarap pasar ekspor. Apalagi kinerja ekspor tahun ini mengalami pertumbuhan 16,5 persen.

“Beberapa negara tujuan ekspor masih di kawasan Asia seperti China, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, termasuk kami akan menggarap pasar di Timur Tengah, Australia dan Afrika,” imbuhnya.

Sampai September 2021, kata Suwanto, Siantar Top mencatatkan kinerja penjualan sebesar Rp3,04 triliun atau naik 8,06 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yakni Rp2,8 triliun.

Baca lagi  MenkopUKM: Pemikiran Bung Hatta Memberi Wawasan Idealnya Membangun Koperasi

Sementara, laba bersih sampai September 2021 juga tercatat mencapai Rp433 miliar atau turun 9,6 persen. “Penurunan laba ini terjadi karena tergerus beban usaha yang meningkat akibat naiknya harga bahan baku dan sumber energi yang naik signifikan. Namun kami optimistis tahun depan kinerja Siantar Top akan lebih baik dan bisa tumbuh double digit,” ia menegaskan.

AMRULLAH

Related posts

Pembagian Dana Hibah Pariwisata: Pemda 30%, Perhotelan dan Restoran 70% atau Rp2,3 triliun

adminJ9

Dekranas Ajak Pelaku UMKM Eksis di Tengah Pandemi Covid-19

adminJ9

MenkopUKM Gandeng Ikatan Alumni Unibraw, Bangun Future SMEs Berdaya Saing Tinggi

adminJ9