Jurnal9.com
Business

MenKopUKM Dorong Budidaya Lobster Sebagai Produk Unggulan Daerah Lombok Timur

LOMBOK TIMUR, jurnal9.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mendorong pemerintah daerah untuk fokus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui produk unggulan lokal daerahnya masing-masing yang diharapkan bisa membuka lebih banyak lapangan kerja dan menyejahterakan masyarakat.

Potensi lokal seperti budidaya lobster atau ternak sarang burung wallet, kata MenkopUKM, dapat digarap sebagai produk unggulan daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Budidaya lobster merupakan produk unggulan yang belum tergarap dengan baik. Sehingga perlu ditingkatkan karena banyak negara sedang mencari keunggulan domestik masing-masing,” kata Teten di Lombok Timur, NTB, Sabtu (20/11/2021).

Ia mencontohkan Norwegia yang kini juga sedang meningkatkan pendapatan domestiknya bukan lagi dari migas, tapi dari budidaya ikan salmon.

“Kita harus fokus pada teknik, pakan, jaring dengan melibatkan perguruan tinggi dan sebagainya. Kita juga harus berani fokus mengembangkan SDM dan infrastruktur,” ujarnya.

Sehingga ini akan menjadi lokomotif yang menarik sektor lain seperti pariwisata, tenaga kerja, dan sebagainya.

“Jadi sekarang fokus saja. Kalau mau budidaya lobster, mulai dulu dari infrastruktur dan pengembangan koperasi,” ujarnya.

Teten mengatakan upaya dari pemerintah sendiri sudah ada MoU antara Menteri Koperasi dan UKM dengan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk memperkuat sektor perikanan yang berbasis koperasi.

“Sehingga tidak ada lagi nelayan, petambak, dan lain sebagainya yang dalam bentuk usaha sendiri-sendiri dalam skala non-ekonomi. Kita akan konsolidasi dalam bentuk koperasi,” kata Teten.

Dengan begitu diharapkan lobster dan sarang burung walet yang akan dikembangkan di NTB akan terfokus dalam segi model bisnisnya, termasuk dari segi sisi pembiayaan dalam wadah koperasi.

Sementara itu Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmi mengatakan saat ini daerahnya telah fokus untuk melakukan revitalisasi kawasan dan pengembangan budidaya lobster.

Baca lagi  Kemenkop UKM dan Kemendikbud Kolaborasi Kembangkan Wastra Produk UKM Berbasis Budaya

Ia menjelaskan, APBD Perubahan 2021 pemerintah daerah Lombok Timur telah menyiapkan dana sekitar Rp3 miliar untuk perubahan dan renovasi Teluk Ekas, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemudian dilanjutkan pada RAPBD tahun 2022 sekitar Rp8 miliar ditambah dengan pembelian lahan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sekitar 3 hektar sebagai aset pemerintah pusat di Pemda Lombok Timur.

“Teluk Ekas ini merupakan penghasil lobster terbaik di Indonesia karena itulah KKP akan memberikan pinjaman dari luar negeri untuk penataan Teluk Ekas sekitar Rp750 miliar. Alhamdulillah semoga menjadi berkah,” ujar Sukiman.

Desa Ekas di teluk ini menjadi salah satu dari 254 desa di Kabupaten Lombok Timur dari 21 kecamatan dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa. Di wilayah itu berkembang sebanyak 541 koperasi, namun yang aktif hanya 292 koperasi.

“Entah apa problematika mungkin sudah mati suri atau memang dari pusat data online tidak bisa dihapus atau bagaimana. Tapi faktanya yang aktif 292 koperasi,” katanya.

Kabupaten Lombok Timur sendiri memiliki prospek pendapatan yang sangat bagus yakni ada Gunung Rinjani sebagai jalur pendakian dan pantai yang tidak jauh yakni Pantai Pink, Pantai Kura-Kura, Pantai Surga, dan lainnya.

ARIEF RAHMAN MEDIA

Related posts

KemenKopUKM Optimalkan Pendampingan Program KUR

adminJ9

Masyarakat Desa Mekarsari TORA Panimbang Sepakat Jadi Anggota Koperasi Syariah BMI

adminJ9

GIMNI Tidak Terima Anggotanya Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Minyak Goreng

adminJ9