Jurnal9.com
Headline Profile

“Ketika Kita Tidak Bisa Menjawab Misteri Alam”

 

YOGYAKARTA, jurnal9.com:  Ketika Garin Nugroho membuat film dokumenter di hutan Wasur Papua di tengah Savana Maret 2004 silam. Bisa melihat keindahan alam dengan ratusan kanguru, rusa dan burung-burung berkeliaran.

“Sekarang tiga jam masuk hutan sulit melihat kanguru dan burung -burung. Kalau satwa liar tidak lagi punya tempat, bagaimana mereka bisa hidup? Kemana mereka?,“ kata sutradara dan produser film ini.

“Sesungguhnya, catatan harian di atas mendorong saya membuat karya panggung musikal Planet, A Lament: Antara Kematian dan Kebangkitan Kemanusiaan,“ lanjutnya.

Kisah manusia selamat dari bencana alam, menurut dia, harus menyelamatkan telur sebagai simbol planet keselamatan di tengah kemarahan alam dan wabah. Sebuah migrasi manusia mencari keselamatan, mencari planet yang menghidupi dan memberi hidup manusia.

“Ketika benda-benda buatan manusia menutupi alam, menjadikan alam dan isinya tak lagi punya ruang hidup, baik ruang tumbuh maupun saat sakit,” demikian ditulis Garin dalam karyanya, Planet, A Lament dalam panggung musikalnya, yang pentaskan di Jakarta, belum lama ini.

Panggung musical Planet A Lament karya Garin Nugroho ini rencananya juga digelar di Melbourne Australia, Jerman, dan Belanda.

“Ketika kita tidak bisa menjawab misteri alam, menjawab dengan kebersamaan kemanusiaan lewat lagu-lagu Lament, saat duka dijadikan kebangkitan bersama dalam dialognya dengan alam dan penciptaan.”

Garin dalam panggung musikalnya, mengingatkan manusia masa kini, “Sesuatu yang kita remehkan selama ini, seperti virus corona yang konon ditularkan dari kelelawar, maka semua kejadian ini bagian dari isi alam,” ungkapnya.

“Apa yang menimpa dari bencana virus corona sekarang ini, saya tidak tahu apa yang terjadi? Apakah alam marah?,” tutur sineas yang peduli dengan lingkungan hidup ini.

Lelaki yang punya nama panjang,Garin Nugroho Riyanto ini, juga aktif mengamati sosial budaya. Ini terlihat selain memproduksi film layar lebar, dia juga sering menulis kolom di berbagai media. Bahkan ia pernah membuat video musik, seperti album Bintang-Bintang yang dinyanyikan Titi DJ, dan sejumlah artis lainnya, Januari Christy, Krakatau Band, Katon Bagaskara, Paquita Wijaya, Edo Kondolangit, serta Gong 2000.

Baca lagi  Polri Identifikasi Pelaku Kebocoran Data BPJS Kesehatan

Semasa kecil, Garin yang lahir 6 Juni 1961 di Yogyakarta, sudah dikenal sebagai anak yang kutu buku. Karena kecintaannya membaca buku, ia pernah suatu hari kelupaan meninggalkan sepedanya di rumah sahabatnya gara-gara asyik baca buku. Kalau pergi ke sekolah ia sering naik sepeda.

Masa sekolah SD hingga tamat SMA  ia selesaikan di kota kelahirannya, Yogyakarta. Kemudian melanjutkan ke Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan mengambil jurusan sinematografi.

Tamat IKJ ia membuat film layar lebar, Cinta dalam Sepotong Roti pada 1991. Film pertama yang ia garap sukses meraih Penghargaan Film Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) 1991. Dengan menyabet penghargaan kategori Tata Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, Penyuntingan Terbaik dan Tata Musik Terbaik.

Sudah 20 film yang ia kerjakan selama berkarir sebagai sineas. Film terakhir yang dianggap kontroversial adalah film Kucumbu Tubuh Indahku. Meski film ini sempat diboikot pemutarannya di beberapa gedung bioskop, namun film ini sukses meraih Film Terbaik FFI 2018, meraih kategori Best International Feature Film Award, dan meraih Cultural Diversity Award under The Patronage of UNESCO pada Asia Pasific Screen Awards di Australia pada 2018 lalu.

Bahkan nama Garin Nugroho melejit dengan meraih lebih dari 65 penghargaan festival internasional. Dari  pemerintah Perancis memperoleh penghargaan Ordre des Arts et des Lettres, di Italia mendapat penghargaan Stella D’Italia Cavaliere, serta Honorary Award Singapura International Film Festival, Life Achievement Award dari Bangkok International Festival, dan banyak lagi.

ARIEF RAHMAN MEDIA

 

Related posts

Menuju New Normal, Menag akan Longgarkan Bisa Shalat Berjamaah di Masjid

adminJ9

Dea Membuat Video Porno Dijual Lewat Platform OnlyFans: Tersangka Tak Ditahan

adminJ9

Siapa yang Melontarkan Ide Omnibus Law Pertama Kali? ya..! Presiden Jokowi

adminJ9