Jurnal9.com
Business

KemenkopUKM dan KPK Sepakat Banpres Produkif Akuntabel, Transparan dan Tepat Sasaran

JAKARTA, jurnal9.com – Kementerian Koperasi dan UKM bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepakat mendukung penyaluran program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif sebesar Rp2,4 juta untuk12 juta pelaku usaha mikro ini  transparan, akuntabel dan tepat sasaran.

“Kami dengan pimpinan KPK membicarakan berbagai hal mengenai Banpres Produktif yang kita berikan kepada 12 juta pelaku usaha mikro. Tahap awal dibagikan kepadal 9,1 juta usaha mikro. Intinya kami sepakat program ini harus transparan, akuntabel dan tepat sasaran,” kata MenkopUKM Teten Masduki usai bertemu dengan pimpinan KPK, di Jakarta, Rabu (9/9).

Dia menjelaskan terkait pendataan usaha mikro yang mendapat Banpres Produktif, validitas dan skema penyalurannya banyak. “Saya kira banyak catatan yang kita bahas memastikan akuntabilitas usaha mikro yang memperoleh Banpres produktif,” ujar MenkopUKM.

“Karena itu kami melibatkan BPKP dalam proses pendataan yang dilakukan dinas koperasi kabupaten/kota. Data juga kami peroleh dari Himbara, BPR, Koperasi juga Badan Layanan Umum (BLU), Kementrian/Lembaga. Ada 18 K/L yang mengurusi UMKM. Data usaha mikro yang masuk jumlahnya sekitar 19 juta pelaku Usaha Mikro yang kemudian di-cleansing atau divalidasi menjadi 18 juta pelaku usaha.”

Melakukan akurasi data, KemenkopUKM bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk memastikan penerima untuk Usaha Mikro ini adalah yang belum bankable, karena sasaran dari penerima Banpres adalah Usaha Mikro yang belum tersentuh perbankan.

“Mereka belum pernah menerima pinjaman bank, dan kalaupun sudah ada yang memiliki rekening di bank, saldonya harus di bawah jumlah tertentu, misalnya di bawah Rp5 juta,” ungkapnya.

Penerima Banpres Usaha Mikro juga disyaratkan belum pernah menerima pinjaman BLU. Dalam hal ini KemenkopUKM bekerja sama dengan Kemenkeu melalui Sistem Informasi Kredit Program (SIKP).

Baca lagi  Pada 2021, KemenkopUKM Siapkan Sejumlah Stimulus untuk UMKM

Selanjutnya data-data itu diserahkan kepada bank pelaksana BRI dan Bank Mandiri. Bank pelaksana nantinya juga melakukan verifikasi kepada penerima Banpres, apakah sudah memiliki rekening atau belum.

“Sampai saat ini alhamdulillah belum ada laporan Banpres Produktif salah sasaran, misalnya jatuh ke orang kaya. Malah sebaliknya informasi yang masuk, banyak yang belum menerima Banpres. Pasalnya, jumlah UMKM kita ada 64 juta, sebanyak 63 juta Usaha Mikro, dan yang belum bankable ada di atas 20 juta,” tambah MenkopUKM.

Kriteria Terukur

Komisioner KPK Nurul Ghufron mengatakan, KPK meminta keterangan kepada kementerian yang menyalurkan bantuan kesehatan, sosial dan ekonomi, untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Selain KemenkopUKM, KPK juga memanggil Kemensos dan Kemenkes. “Apa yang dilakukan KPK terhadap Banpres Produktif ini agar setiap rupiah yang disalurkan pemerintah tepat sasaran,” katanya.

Nurul Ghufron menjelaskan ada dua hal menjadi pertanyaan KPK mengenai Banpres Produktif, yaitu bagaimana cara mendapatkan data usaha mikro dan bagaimana melakukan validitas data yang diperoleh. “Tujuannya agar bantuan itu tepat sasaran,” tegasnya.

Selain kedua hal itu, KPK juga menginginkan agar ada kriteria yang terukur akan efektifitas Banpres terhadap perkembangan usaha mikro dari penerima Banpres. Sejumlah data itu kemudian memiliki akun bank, sementara sebelumnya tidak memiliki rekening. Minimal dari tingkat transaksi keuangannya, akan bisa diukur keberhasilan dari Banpres Produktif ini terhadap Usaha Mikro yang bersangkutan.

KPK juga mendukung agar penerima Banpres bisa mendapatkan akses pasar khususnya di Kementerian/Lembaga pemerintah. “Jangan hanya diberi bantuan untuk bisa produksi lagi, namun juga penyerapan dari produk-produk Usaha Mikro tersebut,” tambahnya.

MULIA GINTING 

Related posts

Koperasi Semedo Manise Beranggotakan 1000 Penyadap Nira di Banyumas Diresmikan

adminJ9

Upaya Pemulihan Ekonomi, MenkopUKM Dorong UKM Berbasis Ekonomi Kreatif Bali

adminJ9

SeskemenkopUKM : Harus Ada Sinergi dan Kolaborasi Pengembangan Koperasi dan UKM

adminJ9